Kenapa Label Komunitas Perlu Dicantumkan pada Bantuan Sosial? Ini Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak pihak yang prihatin dengan viralnya video pencopotan label gereja yang dilakukan oknum organisasi masyarakat di tenda bantuan korban gempa Cianjur .
Pemberian bantuan yang diniatkan untuk kemanusiaan justru dianggap lain oleh beberapa oknum. Lantas sebenarnya pentingkah pemberian label suatu komunitas saat memberi bantuan bencana?
Wakil Ketua Bidang Perindustrian dan Perdagangan DPW Partai Perindo DKI Jakarta, Indra Wu mengatakan jika pemberian sumbangan organisasi atau kelompok harus menggunakan label.
Baca juga: Indra Wu Sesalkan Pencopotan Label Gereja di Tenda Bantuan Gempa Cianjur
"Karena di belakang mereka itu ada donatur. Misalnya tim Perindo di belakangnya ada donatur harus ada label, kalau enggak pakai label nanti asumsinya negatif," kata Indra Wu dalam PodcastAksi Nyata bertajuk Perlukah Menonjolkan Label Donatur pada Bantuan Sosial di kanal YouTube Partai Perindo, Kamis (12/1/2022).
"Kecuali perorangan itu enggak harus pakai label. Kalau pakai label etikanya enggak bagus dianggap pamer, kalau organisasi harus. Karena pertanggungjawaban," lanjut dia.
Dia menambahkan, pemberian label ini penting dibuat juga untuk meminimalisir tindakan korupsi. "Donasi buat bencana alam itu riskan korupsi. Kalau enggak ada label, misalnya sekarang kita yang memberi bantuan itu enggak bisa turun ke lapangan, kita kasih (donasi) ke organisasi, kita mau tahu ke mana duit kita kok enggak ada label," paparnya.
Indra Wu pun memiliki pengalaman saat dirinya memberikan bantuan ke yayasan panti asuhan dan panti jompo. Saat dia memberi donasi dengan uang pribadi, dia tidak memakai label, tapi ketika dititipkan dari donatur, dia pun memberi label.
Baca juga: Kehilangan Nafsu Makan, Kondisi Kesehatan Pak Ogah Kembali Menurun
"Kayak pas bencana Palu, ada donatur kasih ke saya, dan saya kasih label. Saya bilang ke mereka (penerima bantuan), di balik saya ada donatur harus saya kasih label dan saya foto. Saya ada tanggung jawab, ada nama dan harus dipublikasikan. Jadi menurut saya kalau organisasi buat label 100 persen harus," pungkasnya.
Pemberian bantuan yang diniatkan untuk kemanusiaan justru dianggap lain oleh beberapa oknum. Lantas sebenarnya pentingkah pemberian label suatu komunitas saat memberi bantuan bencana?
Wakil Ketua Bidang Perindustrian dan Perdagangan DPW Partai Perindo DKI Jakarta, Indra Wu mengatakan jika pemberian sumbangan organisasi atau kelompok harus menggunakan label.
Baca juga: Indra Wu Sesalkan Pencopotan Label Gereja di Tenda Bantuan Gempa Cianjur
"Karena di belakang mereka itu ada donatur. Misalnya tim Perindo di belakangnya ada donatur harus ada label, kalau enggak pakai label nanti asumsinya negatif," kata Indra Wu dalam PodcastAksi Nyata bertajuk Perlukah Menonjolkan Label Donatur pada Bantuan Sosial di kanal YouTube Partai Perindo, Kamis (12/1/2022).
"Kecuali perorangan itu enggak harus pakai label. Kalau pakai label etikanya enggak bagus dianggap pamer, kalau organisasi harus. Karena pertanggungjawaban," lanjut dia.
Dia menambahkan, pemberian label ini penting dibuat juga untuk meminimalisir tindakan korupsi. "Donasi buat bencana alam itu riskan korupsi. Kalau enggak ada label, misalnya sekarang kita yang memberi bantuan itu enggak bisa turun ke lapangan, kita kasih (donasi) ke organisasi, kita mau tahu ke mana duit kita kok enggak ada label," paparnya.
Indra Wu pun memiliki pengalaman saat dirinya memberikan bantuan ke yayasan panti asuhan dan panti jompo. Saat dia memberi donasi dengan uang pribadi, dia tidak memakai label, tapi ketika dititipkan dari donatur, dia pun memberi label.
Baca juga: Kehilangan Nafsu Makan, Kondisi Kesehatan Pak Ogah Kembali Menurun
"Kayak pas bencana Palu, ada donatur kasih ke saya, dan saya kasih label. Saya bilang ke mereka (penerima bantuan), di balik saya ada donatur harus saya kasih label dan saya foto. Saya ada tanggung jawab, ada nama dan harus dipublikasikan. Jadi menurut saya kalau organisasi buat label 100 persen harus," pungkasnya.
(nug)